Ketika datang ke
rumah teman saya, putri teman saya bilang (saya pikir ia serius): "Om,
matahari itu terbit dari kiri ke kanan kan?" Setelah hening sejenak, saya
pikir dia tidak keliru.
seperti alif beta dan eureka. mawar melati dan segala yang mabuk cuaca. seperti kulkas, semua indah dan selamat membahasa.
Fragmen Pope
Teman saya bilang, "Pikiran hanya bekerja dengan satu jalan saja:
memisahkan kita dengan realitas. Kalimat ini hanya bisa kau mengerti, jika kau
paham apa yang kumaksud dengan realitas." Setelah dia selesai berkata
begitu, dalam batin saya berucap, "Aku tidak akan bertanya apa yang kau
maksud dengan realitas," kemudian saya teruskan membaca Essay on Criticism karangan Alexander
Pope yang pertama kali muncul persis tiga ratus tahun lalu.
2011
Fragmen Kebahagiaan
Teman saya (orangnya sombong dan tentunya menyebalkan) bilang, "Bahagia itu, pertama itu cerdas, kedua itu panjang usia dan ketiga--sebenarnya begini, kalau kau sudah temukan dua hal itu, kau tak perlu yang ketiga. Kau hanya perlu yang ketiga, kalau dua hal itu tak kau temukan atau kau cuma menemukan salah satu dari kedua hal itu." Karena ingin tahu, saya bertanya, "Kalau begitu, apa yang ketiga?" Sambil senyum (tentunya senyum yang menyebalkan dan melecehkan) dia bilang, "Ah, itu sudah bukan pertanyaanku lagi. Barangkali itu pertanyaan yang harus kau jawab," lalu tertawa habis-habisan.
Fiksi Angkasa
ketika filsafat menyulap fiksi jadi berita
(di angkasa)
metafora,
menyihir kamu jadi asmara.
Metafisika Api
metafisika
adalah jalan yang mengubah mawar jadi aksara. tidak mudah, tapi penuh asmara. seperti
sapardi yang bicara tentang api.
Subscribe to:
Posts (Atom)