127 tahun lalu,
sosiolog Ferdinand Tönnies, melalui bukunya Community
and Society (Gemeinschatf und
Gesellschaft) sudah bilang: “Kompetisi itu senantiasa terbatas dan berakhir
pada koalisi.” Oleh karena itu (saya memindahkan kajian pada ranah sosiologi
itu ke ranah politik), peserta-peserta Pemilu 2014 yang tengah berkompetisi
kini terbatas jumlahnya—dan tentunya akan berakhir pada koalisi. Dengan
demikian, akhir dari kompetisi dari para peserta-peserta Pemilu 2014 bukanlah
jumlah suara, melainkan koalisi—dan sialnya, para pemilih tidak punya hak untuk
menentukan yang akhir dari kompetisi itu. Dan apa yang disebut “koalisi” adalah
aliansi sementara demi membentuk pemerintahan. Karena inilah saya berpendapat: Di
dalam politik (peserta-peserta Pemilu kapanpun), tidak ada yang abadi; yang ada
hanya yang sementara saja; di dalam diri para pemilihlah bersemayam yang
abadi—partai-partai politik boleh hancur bahkan tidak ada sama sekali, tetapi
para pemilih akan senantiasa hidup, melanjutkan hidup, dengan caranya yang khas:
membentuk komunitas!
No comments:
Post a Comment