Preman dan Filsafat Manusia Platon


Tujuh hari lalu, saya berkunjung ke rumah teman saya. Kami diskusi (yang tidak serius) tentang Platon (dan tentu dengan pengetahuan kami yang sekadarnya). "Setahu saya, filsafat manusia Platon membagi jiwa manusia ke dalam tiga bagian, yaitu nous, thumos, dan epithumia," kata saya kepada teman saya. Teman saya menimpali, "Ya, stratatifikasi jiwa dari Platon itu menjadi stratatifikasi masyarakat, Vid. Tapi, menurut lu Vid, di zaman Platon itu preman sudah ada tidak ya? Kalau sudah ada, mereka sebenarnya berada di mana ya? Nous, thumos, atau epithumia?" Saya tiba-tiba serius mengingat-ingat apakah Werner Jaeger, ahli Yunani Kuno, pernah berbicara tentang hal itu.

Realitas dan Teman Saya


Seminggu lalu, saya berkunjung ke rumah teman saya. Kami diskusi ringan saja. Di tengah diskusi, barangkali tengah mendapat inspirasi, teman saya bilang, "Vid, coba kau pikirkan: apa yang tidak indah dari realitas, mulai dari hujan hingga gempa, dari debu hingga bunga yang merekah? Bukankah apa yang tak sedap dari realitas adalah hasil karya manusia?" Saya hanya heran.