FRAGMEN MAKNA

§1. Makna. Persoalan pe-Makna-an berlangsung di antara dua kutub ekstrim, yaitu antara kutub sakralitas dan anarkisitas makna.

Sakralitas makna adalah humus bagi mekarnya dogmatisme. Ketika dogmatisme merebak, kontras dikotomi a la hitam-putih menyala, benar-salah merajalela, otoritarianisme mulai mencengkram kehidupan, di mana dampak paling ekstrim adalah matinya teks, yang bisa dibaca sebagai matinya manusia disebabkan kemungkinan akan adanya potensialitas makna lain di luar makna yang sudah disakralkan diabaikan, dibuang, dimusnahkan. Ketika pengabaian, pembuangan, pemusnahan metafisis berlangsung, ketika itu pulalah kekerasan memanifestasikan dirinya lewat penyeragaman akal dan cara pandang.

Anarkisitas makna adalah humus bagi mekarnya relativisme. Ketika relativisme merebak, kontras dikotomi a la hitam-putih hilang arwah berganti warni warna pelangi, semua hal ada benar, demokrasi gelap mata lenyap nyawa, di mana dampak paling ekstrim adalah hilangnya teks, yang bisa dibaca sebagai ketiadaan manusia disebabkan realitas hilang fondasi metafisisnya. Atau dengan kata lain, makna menjadi sesuatu yang tak bermakna, nihil, tiada, sia-sia. Ketika benih-benih kenihilan, ketiadaan, kesia-siaan lahir pada aras metafisis, ketika itu pulalah manusia harus bersedia menerima bahwa hakikat dirinya identik dengan batu dan burung hantu.

No comments:

Post a Comment