Naskah tentang Kucing dan Kepalanya



Dia memelihara 366 ekor kucing. Seekor hidup di dalam kamarnya—sisanya hidup dalam kepalanya. Kucing yang hidup dalam kamarnya bebas berkeliling kamar, keluar kamar, masuk ke dalam got—sekali waktu, jika tidak ketahuan Pasukan Pengaman Presiden, kucing itu dapat meloncat masuk ke dalam kompleks Istana Negara; saya tidak tahu apa yang dilakukan kucing itu di dalam kompleks Istana Negara, tapi saya tidak berharap dan tidak pula mengimajinasikan kucing itu akan mempengaruhi keputusan politik yang akan diambil Presiden dan para pembantunya di dalam rapat kabinet, sebab kucing tidak memiliki kepentingan politik, hanya babi yang memiliki kepentingan politik (Orwell memberitahukan saya tentang hal ini).

Dia memelihara 366 ekor kucing. Seekor hidup di dalam kamarnya—sisanya hidup dalam kepala. Kucing-kucing dalam kepala memungkinkan dia melakukan apa saja. Misalnya, kucing dalam kepala memungkinkan dia berniat tidur—namun ketika dia sudah merebahkan diri di atas kasur, tiba-tiba muncul kucing lain yang memerintahkannya untuk membaca buku, bersamaan dengan itu muncul pula kucing yang lain pula yang memerintahkan dia untuk pergi menonton televisi (entah untuk menyaksikan apa, saya tidak tahu). Kucing lainnya pun muncul pula, kucing itu mengingatkan akan masa lalunya tentang seorang temannya yang mengkhianati kepala negara (dan saya masih terus saja berpikir—barangkali karena dia mengirimkan kucing yang ada di dalam kepalanya ke dalam kepala saya—“apakah saya adalah kucing di dalam kepalanya, sehingga dia dapat mengirimkan kucing ke dalam kepala saya?”—mungkinkah terjadi pengkhianatan kepada naskah, jika kesetiaan hanya dapat diberikan kepada teman atau lawan?); tapi, kucing yang lain lagi muncul mengiau membawakan cita-cita masa depan dalam bentuk negara atau pasar yang tersembunyi di dalam hutan-hutan (dan saya sempat berdiskusi dengan dia tentang hutan yang dapat dibaca melalui sastra dengan matematika)—tetapi, mendadak ada kucing lain, yang mengaku melalui ngiaunya dirinya lahir dari lukisan yang muncul begitu saja di lautan asam purba karena reaksi fisiko-kimiawi: “Tuhan menciptakan kematian dan manusia menciptakan kuburan,” yang membuat dia terdiam mendadak. Dia tahu bahwa kucing-kucing itu tidak dapat tinggal selamanya di dalam kepalanya.

Dia memelihara 366 ekor kucing. Seekor hidup dalam kamarnya—sisanya hidup dalam kepalanya dan kepala saya (saya tidak tahu berapa banyak kucing yang diseludupkan Sutardji ke dalam kepalanya serta kepala saya—“apakah saya adalah kucing di dalam kepalanya, sehingga dia dapat mengirimkan kucing ke dalam kepala saya?”).



No comments:

Post a Comment