Menteri Susi dan "Saya juga pernah begitu."

“Barangkali bukan karena merokok dan bertato, maka mereka tidak menyukai dia--melainkan karena mereka memang tidak suka, maka mereka lihat merokok dan bertato itu sebagai tanda adanya kekurangberesan.” Teman saya omong begini demi komentari pemberitaan seputar pro-kontra Menteri Susi—lalu menambahkan, “Saya juga pernah begitu.” Setelah mendengar teman saya, ingat kata-kata guru saya, “Dari apa yang faktual, kita tidak dapat menyimpulkan apa yang normatif. Kesialannya di sini: justru karena kita selalu berjumpa dengan yang faktual, tak pernah berjumpa yang normatif.”

No comments:

Post a Comment