Diantara Teman-Temanku Aku Berada Diantaramu Dan Teman-Temanku Berada Diantara Aku; TAPI, BERADA DIANTARA MANAKAH AKU DAN TEMAN-TEMANKU HINGGA KAMU TIDAK TAHU DIMANA KEBERADAANKU DAN TEMAN-TEMANKU YANG BERADA DIANTARA AKU DAN TEMAN-TEMANKU BERADA DIANTARANYA


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--Sebenarnya, Judul Tersebut Tidaklah Terlalu Penting Untuk Dibaca; Sebab Pada Dasarnya, Saya Pun Sedang Kesulitan Mencari Judul Apa Yang Tepat, Malah Yang Datang Judul Yang Sebenarnya Kurang Tepat, Tapi Mengasyikkan--
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Apakah engkau mendengarkan aku?"

Perlahan, aku merasa ada seseorang yang memasuki aku. Dari gelagatnya, sekarang ini, aku seakan membaca bahwa seseorang itu sedang mencari sesuatu. Tapi, aku pikir itu tidak mungkin. Sebab, seringkali aku melihat seseorang itu memasuki aku. Dan, biasanya, seseorang itu hanya memasuki aku untuk melempar buku atau rebahan di atas kasur sembari mendengarkan 'The Doors' atau album 'An American Prayer'-nya James Douglas Morrison. Setelahnya, seseorang itu lalu mematikan lampu. Demikianlah, seseorang itu seperti melakukan rutinitas memasuki aku. Hingga,

aku merasa seseorang itu bukan mencari sesuatu. Seseorang itu, rasanya hendak menanyakan sesuatu. Kadang, aku mencoba memasang telinga tajam mendengar. Namun, mengapa tak satu patah kata pun yang dapat aku dengar; padahal kalau aku melihat bibir seseorang itu bergerak-gerak kencang. Pastilah seseorang itu, bukan sedang sekarat meregang--setidaknya itu dugaan aku yang positif. Sebab, bila aku menduga negasinya, maka aku hanya menyimpulkan bahwa seseorang itu sedang mencoba menarik perhatian aku. Dan, memang, aku pun pernah berpikiran seperti itu. Tapi, pikiran itu runtuh dengan sendirinya, sebab seseorang itu memang tidak sedang menarik perhatian aku. Jika seseorang itu memang ingin menarik perhatian aku, seseorang itu tidak perlu melakukan hal itu berulang kali; idealnya, cuma beberapa kali; tidak menjadikan rutinitas. Nah, karena rutinitas itulah maka aku menggugurkan pikiran negasi itu. Aku merasa seseorang tidak sedang memikat perhatian aku. Aku merasa seseorang itu sedang mencari sesuatu atau, hendak menanyakan sesuatu. Entahlah, aku tidak tahu apa bedanya mencari sesuatu dengan menanyakan sesuatu. Pfuh, memang seseorang itu tampaknya sedang 'bersesuatu' kepada aku.

"Hei, ada apaan sih?" Sekali waktu, aku mencoba menanggapi seseorang yang sedang 'bersesuatu' itu. Dan, karena percobaan pertama itulah, aku pun menjadi berulang kali mengucapkannya. Kadang menggunakan huruf kapital semua, kadang huruf tak-kapital semua, kadang berhuruf campuran antara kapital dan tak-kapital, bahkan kadang juga aku mengucapkannya tanpa menggunakan huruf. Tapi, setelah beragam macam cara rupa telah aku upayakan, seseorang itu tampaknya tak memberi tanggapan seperti yang aku inginkan. Entahlah..., apa yang salah; aku tidak tahu. Apakah itu karena aku berkeinginan, atau karena apa. Mengapa aku begitu sulit untuk, ya mungkin semacam mendengar seseorang itu; atau memang seseorang itu juga seakan begitu sulit untuk, ya mungkin semacam mendengar juga, mendengar aku; padahal,

ketika 'An American Prayer'-nya James Douglas Morrison atau album lainnya 'The Doors', kami, maksud aku, aku dan seseorang itu bisa tertidur bareng, bahkan terbengong, terdiam. Kehilangan beban.

No comments:

Post a Comment