LEKSIKON KRITIS DI MASA KRISIS

Negara : Banyolan terbesar yang pernah ditemukan Homosapiens.

Hukum: Kulit pisang yang ditebar sembarang di jalanan. Hanya orang-orang yang mengetahui letak kulit pisang itulah yang bisa menghindar agar tidak terpeleset, dan kepala membentur tembok.

Jasa: Komoditi ekonomi yang dijual para politikus kepada massa.

Tolol: Kebaikan yang muncul dari ketidaksadaran.

Akal: Dunia maya tempat orang gila bersemayam dan hidup tentram.

Penyakit: Candu yang bisa dibeli di mana saja, termasuk di rumah sakit.

Pengacara: Penyedia jasa tolol yang berasal dari akal serta penyakitan di dalam suatu negara hukum.

Presiden: Sahabat anak-anak, musuh orang dewasa.

Hakim: Orang-orang tua yang sudah mendekati ajal dan penuh pertimbangan ketika hendak menggali kubur sendiri.

Jaksa: Atlit yang memenangkan satu pertandingan, dan setelahnya kalah terus sampai menuju tak berhingga.

Penonton: Orang cerdas yang diam dan diam dan diam.

Televisi: Perabotan kamar mandi yang sudah masuk ke dalam ruang tamu, kamar tidur, ruang olahraga, ruang tunggu, dan kamar jenazah.

Dewan Perwakilan Rakyat: Industri percetakan khusus masa depan yang tak punya unit quality control.

Adil: Hak Tuhan yang sudah diambil alih oleh Homosapiens yang berpikir bahwa pengambilalihan hak Tuhan tersebut bakal memperingan kerja Tuhan.
Benar: Kemampuan untuk tidur sepanjang masa, mulai dari lahir hingga kiamat.
Rakyat: Sekelompok orang yang tak pernah merasa rugi, selalu baik hati, dan tak pernah mengeluh. Biasanya, sekelompok orang ini bisa diketahui dari busana yang dipakai. Kaum lelaki dari sekelompok orang ini selalu mengenakan jas dan melekatkan pin di dada kiri dan suka sekali dipotret. Kaum perempuan dari sekelompok orang ini selalu mengenakan blazer, kalau tidak gaun, dengan tata rias wajah yang melimpah ruah ditambah dengan parfum seharga lebih dari Rp60 juta.

Karangan bunga: simbol bahagia, sering dipergunakan dalam acara-acara menyambut kematian seseorang.

VVIP: Ruang perpustakaan bagi akal yang jarang dipergunakan buat baca buku.
Pengawal: Orang yang menyimpan senjata dalam mulutnya, dan karena itu dia lebih banyak diam.

Pemilu: Ajang bunuh-bunuhan yang dilegalkan manusia.

Kekuasaan: Tokoh fiktif yang sering sekali menjadi korban dalam percakapan antar rakyat berakal di ruang VVIP dengan ditemani banyak sekali pengawal. Biasanya, tokoh fiktif ini hadir ketika rakyat berakal hendak memperbincangkan perluasan bisnis Dewan Perwakilan Rakyat untuk memproduksi televisi, Hakim, Jaksa, dan Presiden.

Kematian: Satu-satunya hak manusia yang tidak dimiliki Tuhan, dan karena itu manusia pun berhak memanjan-manjangkan umur dikarenakan ilmu pengetahuan sudah memberikan peluang bagi manusia itu sendiri untuk memperpanjang umur melalui keberadaan institusi dokter.

Dokter: Ahli mekanik atas nyawa manusia yang dilakukan dengan mencangkokkan komoditi teknologi renik ke organ tubuh vital seseorang hingga seseorang itu mampu bernafas tanpa menyadari apakah dia sudah bernafas. Dokter, kadang kala dipergunakan sebagai sinisme untuk menyatakan tukang tipu, montir, dan bandar candu, yang punya etika.

Mimpi: Doa yang muncul ketika manusia tidur. Sebagaimana Ora et Labora, maka Mimpi dan Kerja juga ada!

Kerja: Hanya dengan jalan ini saja mimpi terwujud, dan sebaiknya ketika melakukan hal ini negara, hukum, jasa, tolol, akal, penyakit, pengacara, presiden, hakim, jaksa, penonton, televisi, Dewan Perwakilan Rakyat, adil, benar, rakyat, karangan bunga, VVIP, pengawal, pemilu, dan kekuasaan dilupakan!

Januari 2007

dvd.tbg


Catatan:
1. Leksikon Kritis Di Masa Kritis ini masih bisa ditambahkan lagi hingga mencapai ketebalan melebihi Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke-Tiga terbitan Balai Pustaka. Apabila dari pembaca ada yang berminat menambahkan silahkan. Tapi, untuk penentuan mana yang boleh masuk dalam Leksikon Kritis Di Masa Kritis sepenuhnya berada dalam tanggung jawab saya.
2. Tidak ada kata-kata di dalam 1 yang berasal dari Leksikon Kritis Di Masa Krisis

No comments:

Post a Comment