Everybody Going Mad Because of The Oil Price

Tante Tia, 30-an, owner warteg 'Sederhana'. "Es batu aja nih..., naek serebu!!!"

Yadi, 38, driver M-06A Gandaria-Kampung Melayu. "Lima belas rebu buat apaan? Ngebunuh orang kok lambat amat?"

www.tempointeractive.com, Jumat, 14 Oktober 2005: Pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito dan Rumah Sakit Grhasia Propinsi DI Yogyakarta meningkat 100 persen.

www.detik.com, Jumat, 14 Oktober 2005: Elpiji langka pertanda bagus! Demikian Jusuf Kalla cerita.

Kompas, Rabu, 12 Oktober 2005: Probosutedjo sudah habis Rp16 miliar. Dia bercerita di Komisi Pemberantasan Korupsi.

Bobby, 28, karyawan swasta, senja. "Gua, numpang dong. Pliz..."

Antara, Jumat, 14 Oktober 2005: Gepeng di Bandung Naik 10 persen, selama bulan puasa.

www.detik.com, Jumat 14 Oktober 2005: Gaji anggota DPRD DKI Jakarta naik jadi Rp50 juta. Sutiyoso: Biar tidak korupsi!

Jonni, mahasiswa drop out pe-te-en terkemuka di Indonesia-cum-aktifis abadi. "Anj*** Ba** Ng*** SBY-JK T**!!!"

P'lai, seniman plus bohemian. "Sekali bercinta, sudah itu lari!!!"

Antara, Jumat, 14 Oktober 2005. Garuda nambah kursi 29.550 sambut Lebaran 2005.

Kaka, 23, kenek Mayasari Bakti, siang hari. "Gopek lagi, om!"

Antara, Jumat, 14 Oktober 2005: PNS di Yogyakarta stres.

Tiara, 30, warga Gang Kelinci, anaknya Pak RT.05. "Kok bisa ya."

George, bule, turis. Ngider di Sarinah Plaza, pake sandel jepit, baju kaos doang, celana hawai-ian, eh... sales counter senyum-senyum.

Wahyudi, korban penganiayaan militer. "Saya lagi ngopi di warung, tiba-tiba dia nyamperin. Lah di Mulus yang jidatnya nongol itu digebuk. Pala' saya juga digetok. A**!"

No comments:

Post a Comment